IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL

 



Sekarang kita berada pada abad 21, tentunya kita bertanya kapan dimulai dan berakhir serta seperti apa abad 21 tersebut? Abad 21 dimulai dari tanggal 1 januari 2001 dan akan berakhir pada tahun 31 Desember 2100. Kemudian seperti apa abad 21 yang sekarang kita jalani tersebut. Abad 21 merupakan zaman yang kita kenal sebagai zaman era digital, yang dimaksud denga era digital disini adalah sebagai era globalisasi yaitu kemajuan yang begitu pesat dari berbagai bidang seperti teknologi, informasi serta komunikasi. Kemajuan dalam berbagai bidang tersebut tentunya berdampak pada dunia pendidikan sala satunya pembelajaran di era digital. Dalam hal ini dimana seorang guru adalah tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajar suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik harus mampu mengikuti perkembangan zaman di abab 21 ini. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru, di mana proses pembelajaran yang berkualitas yaitu pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya. Dalam hal pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat membuat peserta didik dan guru merasa bahagia. Oleh karena itu sudah saatnya media pembelajaran ditingkatkan kualitasnya atau bahkan diganti dengan mengembangkan suatu media pembelajaran yang lebih inovatif sekaligus interaktif, di antaranya adalah media pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan bantuan alat teknologi berupa digital seperti laptop, komputer, proyektor dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari penjelasan di atas tentang abad 21, seberapa penting pembelajaran diera digital dalam dunia pendidikan. Berdasarkan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu contoh pembeajaran diera digital dapat kita rasakan pada saat masa pademi Covid 19 dimana semua aktiftas manusia dibatasi agar penuluaran virus Covid 19 bisa terkendali. pada saat itulah bermunculan manfaat pembelajaran yang berbasis digital. Jadi pembelajaran diera digital sangan membatu dalam proses pelaksanaan pembelajaran sehingga peserta didik masih dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dari rumah.

Pembelajaran merupakan interkasi antara guru dengan peserta didik, dimana seorang guru disini memberikan ilmu pengetahuan. Pembelajaran pada saat ini yang saya lakukan dalam proses pembelajaran sudah mengenalkan pembelajaran berbasis digital, misalnya seperti dengan membuat video pembelajaran, mengajak anak untuk menonton video pembelajaran melalui you yube serta membuat power point dalam rangka untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang era digital

Dalam menwujudkan proses pembelajaran diera digital saat ini memang tidak berjalan semestinya, dikarenakan keterbatansan alat yang mendukung dalam kegiatan tersebut. Tetapi semangat sebagai guru untuk melakukan proses pembelajaran secara digital tidak tergantung pada perlengkapan atau alat yang ada disekolah, karena dalam proses pembelajaran dimana guru menciptkan suasana yang menyenagkan agar menjadi kelas yang inovatif dalam proses pelaksanaannya. Sehingga kenyamanan suasana belajar dapat mendorong semangat pesrta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran digital di sekolah menjadi harapan yang besar bagi semua guru dalam mewujudkan proses pebelajaran digital berlangsung dengan baik. Maka untuk mendukung proses pembelajaran digital ini diperlukan bantuan seperti pemerintah, sekolah, serta orang tua siswa bekerja sama dalam mendukung untuk menjadi proses pembelajaran melalui digital. misalnya dengan memberikan bantuan berupa alat-lat yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran secara digital, atau dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru dalam pembelajaran digital, sehingga guru-guru mampu untuk menjadikan proses pembelajaran digital dikelasnya.

Dalam mewujudkan pembelajaran diera digital yang ideal tentunya perlu didukung dengan beberapa faktor. Seperti faktor kemampuan guru dalam menggunakan alat digital, serta kemampuan guru dalam membuat media berupa digital misalnya dengan membuat video pembelajaran. Faktor selanjutnya adalah perlengkapan alat digital di sekolah. Faktor ini merupakan faktor yang mendukung berlangsungnya pembelajaran secara digital yang ideal, karena untuk mewujudkan pembelajaran berbasis digital yang ideal dibutuhkan alat-alat berupa digitalisasi. Oleh sebab itu faktor ini merupakan faktor yang terpenting untuk menjadikan kelas pembelajaran berbasis digital yang ideal. Selanjutnya adalah faktor kesiapan peserta didik dalam pembelajaran digital, dimana peserta didik harus diperlengkapi dengan berbagai kemampuan yang berbasis teknologi informasi.

Dalam rangka meningkatkan budaya pembelajaran digital di sekolah/kelas peran sebagai guru adalah meningkatkan kualitas dalam pemahaman pemanfaatkan alat-alat digital, sehingga dengan meningkatnya kualitas guru dalam pemanfaatkan alat digital dapat diterapkan pada proses pembelajaran yang berbasir digitalisasi, seperti membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran yang menarik  Gerakan meningkatkan budaya pembelajaran digital disekolah/kelas merupakan gerakan pebelajaran era digital yang aktivitasnya banyak dilakukan di sekolah dengan melibatkan siswa, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua dengan menampilkan praktik baik tentang pembelajaran digital serta menjadikannya sebagai kebiasaan serta budaya di lingkungan sekolah/kelas. Tujuan dari kergiatan tersebut adalah menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran berbudaya digitalisasi, dan membentuk warga sekolah yang terbiasa dalam menggunakan pembelajaran digital. Bila mengacu pada metode pembelajaran Kurikulum sekarang ini yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran dan guru sebagai fasilitator, kegiatan pembelajaran digitalisasi di sekolah tidak lagi berfokus pada peserta didik semata. Melainkan guru sebagai fasilitator, guru  juga menjadi subjek pembelajaran. Dalam konteks sekolah, membudyakan pembelajaran digital subjek dalam kegiatan ini adalah adalah seluruh warga sekolah seperti kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan serta orang tua peserta didik, pendidik,. Semua komponen warga sekolah ini berkolaborasi dalam menuju pembelajaran di era digital sekarang ini untuk mewujudkan budaya pembelajaran digital disekoah tersebut. Pembelajarn digital dapat memastikan terciptanya suasana yang kondusif, yang mampu membuat seluruh anggota komunitas sekolah antusias untuk belajar.

Kontribusi Sebagai seorang guru dalam pembelajaran era digital. Guru memiliki peran yang lebih besar dari sekadar memberikan ilmu kepada peserta didik. Lebih dari itu, seorang harus harus mampu menjadi perubahan bagi peserta didiknya. Guru harus mampu mengubah perilaku peserta didik menjadi pribadi yang mulia dan terpuji. Disinilah kontribsi sebagai guru yang tidak akan bisa tergantikan oleh teknologi apapun. Cara mendidik seorang guru yang berbeda dengan media-media pembelajaran. Seorang guru ketika mendidik siswa-siswanya tentu dilakukan dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. Hal yang tidak murid dapatkan ketika belajar dari media-media di internet. Mengingat pentingnya kehadiran seorang guru di pembelajaran era digital peran guru bisa dikatakan berhasil dalam pendidikan di era digital ketika mampu melahirkan anak-anak yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik namun juga memiliki sifat yang terpuji dan berbudi luhur serta berakhal yang mulia.

Post a Comment

0 Comments