Dwi Zulaikha, S.Pd.
Kelas
Tinggi (VA)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini semakin
cepat berkembang berbeda dengan masa lalu yang menggunakan media pembelajaran
konvensional yang sistemnya guru menjadi subjek pembelajaran sedangkan siswa
menjadi objek pelajar. Pada saat ini guru tidak harus memberikan pembelajaran
secara langsung di kelas atau penjelaskan secara detail materi yang diajarkan
pada siswa, pembelajaran pada saat ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana
saja dengan menggunakan teknologi digital, untuk itu dalam perkembangan
teknologi saat ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam menyelesaikan masalah
tugasnya dengan cepat dan praktis. Perkembangan teknologi digital serta
penggunaan internet sebagai teknik baru pengajaran, telah membuat perubahan
pendidikan secara menyeluruh (Wang et al. 2007) teknologi dalam pendidikan
berperan dalam memberikan kemudahan bagi guru maupun peserta didik untuk
mempermudah proses pembelajaran terlebih lagi untuk para peserta didik yang
kesulitan dalam memahami pelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.
Pembelajaran digital dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilalui
melalui network (jaringan komputer), yang biasanya lewat internet atau
intranet. Dengan adanya fasilitas internet, pembelajaran digital tidak terus
menerus bergantung pada pengajar, karena akses informasi lebih luas dan
lengkap, sehingga pembelajar dapat belajar kapan saja dan dimana saja.
Pembelajaran digital merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi pembelajar
agar mampu belajar dengan lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi. Materi
pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal,
melainkan lebih bervariasi seperti teks, visual, audio, dan gerak.
Meningkatnya teknologi di era globalisasi yang
serba modern ini bisa kita terapkan pada dunia pendidikan sebagai fasilitas
lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses pembelajaran yang
disampaikan. Pembelajaran era digital ini sangat penting sekali, karena ada
beberapa manfaat yang dirasakan dari
penggunaan teknologi yaitu: (1) menambah informasi, artinya pengunaan
teknologi sebagai sarana pendukung bagi siswa dan pendidik untuk mencari
informasi yang lebih luas, selain menggunakan sumber dari buku dan media cetak.
(2) meningkatkan kemampuan belajar, hal ini terjadi karena informasi yang ada
di Internet lebih update sehingga para siswa bisa dengan mudah
mengakses informasi-informasi baru yang diperlukan dan di bawah pengawasan
guru. (3) memudahkan akses belajar, misalkan guru dapat memberikan materi atau
tugas belajar melalui email sehingga peserta didik bisa segera menyelesaikan
dan mengumpukan tugas tersebut. (4) materi lebih menarik, penggunaan teknologi
dalam pendidikan dapat membuat peserta didik lebih nyaman dan tidak terkesan
jenuh atau monoton, karena penyampaian informasi melalui teknologi cangging
terlihat lebih variatif dan modern. (5) meningkatkan minat belajar, artinya
informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap serta akses yang mudah didapatkan
dapat membuat siswa lebih minat dalam melaksanakan pembelajaran.
Salah satu dampak positif dari pembelajaran digital adalah memicu
percepatan transpormasi pendidikan, pembelajaran lebih fleksibel dimanapun dan
kapanpun. Sedangkan dampak negatifnya adalah belum siapnya SDM dan perangkat
ketika menerapkan pembelajaran digital. Guru sebagai fasilitator
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memiliki kebebasan untuk merancang desain
pembelajaran yang akan diterapkan diruang kelas masing-masing baik ruang dalam
arti fisik maupun maya. Peran guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
harus mampu merekayasa pengalaman belajar siswa yang menarik, bervariasi,
berulang, dan meningkat. Sebagai contoh adalah pada pembelajaran Bahasa
Indonesia tentang iklan. Guru memberikan video tentang berbagai macam cotoh
iklan yang diambil dari internet, kemudian siswa diminta untuk mengamati video
dari iklan tersebut. Guru memberikan siswa tugas untuk membuat video iklan yang
mana nanti siswa yang menjadi model dari produk iklan tersebut, setelah itu
video dikirim ke guru yang bersangkutan. Berdasarkan contoh tersebut, guru
telah melakukan pembelajaran digital, yang mana ini hanyalah contoh sebagian
kecil dari penerapan pembelajaran digital di dalam kelas.
Peran penting teknologi digital memang semakin dirasakan di kehidupan
sehari-hari. Tidak terkecuali bidang pendidikan, teknologi
digital membuat aktivitas pendidikan semakin dimudahkan dengan bantuan
teknologi digital. Dengan kata lain, teknologi digital dapat bertindak sebagai
one stop solution untuk kebutuhan pendidikan. Untuk menjadikan kelas yang
inovatif pada era digital ini tentulah tidak lepas dari sarana dan prasarana
pendukung yang digunakan. Sarana dan prasarana tersebut antara lain adalah
komputer, laptop, dan LCD proyektor dan koneksi internet. Koneksi internet
sangat besar sekali pengaruhnya, karena tanpa koneksi internet kita tidak bisa
mengakses materi pembelajaran. Selain koneksi internet, LCD proyektor merupakan
salah satu kebutuhan yang harus ada disetiap kelas. Dengan adanya LCD
proyektor, maka akan memudahkan guru dalam mengajarkan materi pelajaran. Media
ini menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien,
tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai, peserta didik lebih mudah
memahami materi yang disampaikan, situasi kelas menjadi kondusif karena
perhatian siswa tertuju pada materi yang ditampilkan dilayar proyektor, serta
antusias belajar siswa menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan ceramah. Materi
yang menarik dengan desain sedemikian rupa yang ditampilkan melalui LCD
proyektor membuat suasana kelas ketika belajar mengajar menjadi lebih
menyenangkan karena peserta didik diera digital ini lebih menyukai pembelajaran
yang didalamnya mengandung media audio visual.
Harapan terbesar dari pembelajaran digital adalah menjadi guru yang
inovatif, yaitu mampu menggunakan model pembelajaran yang tidak membosankan dan
bisa menciptakan hal-hal yang baru dalam proses belajar-mengajar. Serta mampu
untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui inovasi pembelajaran, seperti alat
peraga, model pembelajaran inovatif, dan metode atau strategi mengajar yang
efektif. Misal, memanfaatkan LCD atau belajar di luar kelas (menggunakan metode
variatif) sehingga para peserta didik lebih senang dan bersemangat dalam
belajar. Melalui penerapan model pembelajaran yang inovatif ataupun penggunaan
alat-alat peraga yang bervariasi, suasana belajar akan lebih bersifat
student-centered.
Strategi pembelajaran merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar. Pendidik yang tidak memiliki strategi pembelajaran akan kesulitan dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga anak didik tidak akan mendapatkan materi pembelajaran dengan baik. Salah satu strategi untuk meningkatkatkan budaya pembelajaran diera digital adalah strategi pembelajaran blended learning. Strategi pembelajaran blended learning menggunakan dua pendekatan yaitu secara online dan tatap muka. Kegiatan ini dapat dilakukan secara fleksibel, yaitu dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Menurut Heinze and Procter, 2006. Blended Learning adalah percampuran atau kombinasi pembelajaran antara tatap muka secara langsung dan online secara harmonis dan ideal. Strategi pembelajaran ini selain meningkatkan kemampuan kognitif juga motorik dan menjaga psikolog pendidik dan peserta didik.
Pada era sekarang, guru harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain pembelajaran yang kreatif. Guru yang lebih banyak berperan sebagai fasilitator harus mampu memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mendesain pembelajaran kreatif yang memampukan siswa aktif dan berpikir kritis. Guru juga dituntut menjadi inspirasi para siswa dalam menerapkan algoritma berpikir dalam pengembangan diri manusia. Sebagai seorang guru maka kontribusi yang ingin diberikan dalam meningkatkan budaya pembelajaran di era digital adalah dengan menjadi guru yang kreatif dan inovatif, serta dapat membuat peserta didik lebih bersemangat dan termotivasi dalam melakukan inovasi dalam belajar.
0 Comments